Senin, 27 Februari 2012

My Fb: Yp Doang
                                                                      









Cara Membuat Vaksin


 

Vaksin dihasilkan dari kuman (atau bagian dari tubuh kuman) yang menyebabkan penyakit. Sebagai contoh vaksin campak dihasilkan dari virus campak, vaksin polio dihasilkan dari virus polio, vaksin cacar dihasilkan dari virus cacar, dll. Perbedaanya terletak pada cara pembuatan vaksin tersebut.

Terdapat 2 jenis vaksin, hidup dan mati. Untuk membuat vaksin hidup, virus hidup dilemahkan dengan melepaskan virus kedalam tisu organ dan darah binatang (seperti ginjal monyet dan anjing, embrio anak ayam, protein telur ayam dan bebek, serum janin sapi, otak kelinci, darah babi atau kuda dan nanah cacar sapi) beberapa kali (dengan proses bertahap) hingga kurang lebih 50 kali untuk mengurangi potensinya. Sebagai contoh virus campak dilepaskan kedalam embrio anak ayam, virus polio menggunakan ginjal monyet, dan virus Rubela menggunakan sel-sel diploid manusia (bagian tubuh janin yang digugurkan). Sedangkan vaksin yang mati dilemahkan dengan pemanasan, radiasi atau reaksi kimia.

Kuman yang lemah ini kemudian dikuatkan dengan Adjuvan (perangsang anti bodi) dan stabilisator (sebagai pengawet untuk mempertahankan khasiat vaksin selama disimpan). Hal ini dilakukan dengan menambah obat, antibiotik dan bahan kimia beracun kedalam campuran tersebut seperti: neomycin, streptomycin, natrium klorida, natrium hidroksida, alumunium hidroksida, alumunium fospat, sorbitol, gelatin hasil hidrolisis, formaldehid, formalin, monosodium glutamat, pewarna merah fenol, fenoksietanol (anti beku), kalium difospat, hidrolysate kasein pankreas babi, sorbitol dan thimerosal (raksa). (Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS juga menurut Psiciana’s Desk Reference).

Campuran virus atau bakteri, bahan kimia beracun dan bagian tubuh binatang yang berpenyakit inilah yang disuntikan kedalam tubuh anak atau orang dewasa ketika mendapatkan vaksinasi. Menurut CDC AS, bahan tambahan dicampurkan ke dalam vaksin untuk meningkatkan reaksi imun, mencegah pencemaran mikroba dan memperkuat formula vaksin, serta untuk memastikan vaksin tersebut stabil, bebas kuman dan aman. Namun benarkah anggapan ini?

 

Download : Klik lingk di sini
BY Yp doang

Rabu, 15 Februari 2012

Yp Doang


Oahu has been a favorite place of mine for seven years, and I never even knew this temple existed there until I started taking photos... That's one of the nice things about taking up photography as a hobby: it makes you go out, look for and find new, beautiful things. The Byodo-In Temple is located at the foot of the Ko'olau Mountains in a place called the Valley of the Temples Memorial Park (a cemetery with temples representing different religions and philosophies). The Byodo-In was built in 1968 to commemorate the 100 year anniversary of the first Japanese immigrants to Hawaii. It's a smaller-scale replica of the over 950-year-old Byodo-in Temple in Uji, Japan. I loved it here... Now it'll be a place I'll visit in Oahu whenever I'm on the Windward side and seeking a few quiet moments.

More photos from Yp doang
Mio kenceng pakai piston smash (RRT)
OTOMOTIFNET - Untuk harian, bore up nggak perlu besar. Asal tenaga naik, motor lumayan ngibrit dengan modal irit. Bagi, pengguna Yamaha Mio, silakan tiru Utomo, mekanik Tom’s Racing di Pondok Benda, Pamulang. “Manfaatkan piston Suzuki Smash, naik bore jadi 53,5 mm. Biaya nggak banyak, tapi tenaga maksimal,” terang mekanik dengan rambut dicat merah ini.

Aslinya kan bore x stroke Mio = 50 x 57,9 mm. Jadi, secara langsung, mengubah bore jadi 53,5 mm, kapasitas jadi naik lebih dari 120 cc. Tapi, tentu nggak langsung pasang. Pertama, musti gedein blok dengan bubut liner dulu agar piston 53,5 mm bisa masuk. Tidak perlu ganti boring, cukup dikorter.

Lalu, bubut lubang pin 1 mm. Karena, pin setang piston punya Mio kan 15 mm. Sementara, bawaan piston Smash punyalubang hanya 14 mm. “Jangan lupa minta juga ke tukang bubut untuk bikin got buat klip atau spi setang piston,” terang pria berbadan mungil ini.
Juga jangan lupa untuk minta agar tinggi piston disesuaikan. Aslinya, di piston Smash jarak dari ring ketiga ke pantat piston 31 mm. “Nah, papas bagian bawah sampai nyaris rata. Jarak ke ring paling bawah jadinya hanya 22,5 mm,” kata mekanik yang masih sering oprek mesin balap 2-tak ini. Kelar itu, pasang deh. Enggak perlu utak-atik kepala piston atau dome, juga ubah kepala silinder. “Karena diameter dalam squish piston Smash sekitar 44,7 mm. Nah, di head asli Mio sampai 50 mm. Jadi mendem, deh. Enggak bakal nabrak,” papar mekanik berkulit rada gelap ini. Sekarang ngomongin biaya? Piston Smash satu set berikut ring cuma di kisaran harga Rp 98 ribuan. Biaya bubut paling nggak sampai Rp 100 ribu. “Yang sudah jadi juga ada. ”Dibanderol Rp 300 ribu,” kata Utomo yang siap dikontek di nomor (021) 923-32-976. Halo, capa nih?